Senin, 27 April 2015

UKL ERU

(1)
1) Nama kapal yang digunakan Darwin adalah Kapal HMS (His Majesty's Ship) Beagle
2) American state which is nicknamed the equality state Wyoming
3) Daerah apa yang kelompok Dravida (Kelompok dari Mesopotania) lewati ketika ingin mencari tempat yang lebih panas?
Kelompok dari Mesopotania yang bernama Dravida berjalan ke daerah Kaiber Pass, yang nantinya pecah menjadi ke bag Timur dan Barat. Bagian Timur, kelompok tersebut membuat kota peradaban kuno di lembah sungai Gangga, atau yang kita kenal Ganges bernama Mohenjo-Daro. Bagian Barat, membuat kota di lembah sungai Indus bernama kota Harappa.
4) Nama/tipe biologi manusia purba yang pertama kali ditemukan tulangnya di dekat Somalia adalah Australopithecus Afarensis yang  bernama Lucy.

(2)
Aromatisitas adalah sebuah sifat kimia dimana sebuah cincin terkonjugasi yang ikatannya terdiri dari ikatan tidak jenuh, pasangan tunggal atau orbit kosong menunjukan stabilitas yang lebih kuat dibandingkan stabilitas sebuah sistem yang hanya terdiri dari konjugasi.
Model cincin aromatis yang umum dipakai, yaitu sebuah cincin benzena (cyclohexatriena) adalah terbentuk dari cincin beranggota enam karbon yang bergantian, pertama kali dikembangkan oleh Kekulé.
Benzena merupakan senyawa organik yang sangat beracun bagi manusia dan dapat menyebabkan kerusakan hati.
Namun toluena jauh kurang beracun, meskipun bukan tidak berbahaya. Hal ini disebabkan karena perbedaan senyawa intermediet yang dihasilkan pada saat akan dibongkar dalam tubuh. Untuk toluen menghasilkan senyawa intermediet asam benzoat yang dapat diekskresikan, sehingga tidak akan menimbulkan masalah kesehatan.

(3)
7 Cara Mengembangkan Kreativitas Diri.
Pertama. Amatilah sesuatu yang dikenal
Kedua. Jangan menunda pekerjaan
Ketiga. Pejamkan mata dan biarkan pikiran mengembara
Keempat. Ambillah sudut pandang orang lain.
Kelima. Melakukan brain-storming.
Keenam. Belajar menjadi seorang inovator yang baik
Dan yang terakhir, ubahlah kebiasaan dan citra diri.

(4)
Theodosiua mewariskan Kekaisaran Romawi pada Honorius (bagian barat) dan Arkadius (bagian timur). Tetapi mereka tidak tertarik. Tugas honorius ditangani oleh Stilikho.
Suku Jermanik dan Goth menyadari itu dan menyerang, bahkan juga para jenderal.
Konstantinus III, seorang jenderal di Inggris mengangkat dirinya sendiri sebagai kaisar di York pada tahun 405 M. Ia mengumpulkan pasukan Romawi di Prancis supaya mereka dapat bersama-sama bergerak menuju Roma. Namun ketika Constantinus III sedang melakukan ini, tidak ada yang mengawasi perbatasan Romawi. Pada Januari 409 M, banyak suku Alan, Vandal, dan Suevi menyeberangi sungai Rhine, yang ketika itu sedang membeku, dan masuk ke Kekaisaran Romawi.
Tidak ada pasukan Romawi yang menghentikan mereka, sehingga mereka begitu bebas menjelajahi Prancis dan menjarah segala yang mereka temukan. Mereka datang dalam keadaan lengkap, terdiri atas pria, wanita, dan anak-anak. Ini berarti bahwa mereka datang untuk bermukim.


ㅡJ

Minggu, 26 April 2015

UKL CC

Seorang pegawai perusahaan telepon internasional tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Ternyata dilaporkan ada satu kejanggalan di ruangan kerja korban. Disana tertempel stick notes yang diduga ditulis saat pegawai tersebut sebelum ia menghilang.

37=100
[WEALTH+TENTEH]

Akhirnya polisi menyadari maksud pesan tersebut. Karena pegawai bekerja di perusahaan telepon internasional, berarti 100-37=+63. Negara dengan kode telepon seperti itu adalah Filipina.
Kemudian sandi berikutnya. Polisi meminta bantuan detektif. Detektif menggunakan kode vigenere dimana seperti berikut.


Dengan begitu pegawai tersebut sedang berada di Manila, Filipina.


ㅡJ

Sabtu, 25 April 2015

The Escapist (@jinnieulzzang)



Seorang lelaki tampan berjalan di posisi paling depan, Ten. Ia menyusuri jalanan sepi dengan teman temannya yang berjalan mengikutinya, Six, Eve, Lilith, Mino, Sica, Bunda, dan Brilly. Tangan kanannya memegang sebuah kertas, sepertinya sebuah peta.

"Kita berada di awal perjalanan, tunggu dulu apa maksud tulisan ini?"

Tanya Ten kepada lainnya menanyakan sebuah tulisan yang tercetak pada petanya bertuliskan 'vousmetatal adirya'

Sica yang berdiri tak jauh dari Ten mengeja tulisan itu

"Vous me ta tal a dir ya"

***

Entah apa yang terjadi, saat ini mereka sudah berada di tengah hutan, sihir yang membawa mereka

"Ah bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya gadis bernama bunda

"Sudahlah jangan banyak bertanya, kita harus mendapatkan apa yang kita cari" Jawab Ten yang tak peduli dengan apa yang terjadi

Yah!? Kata pada peta tersebut adalah kunci untuk menuju dimensi lain dimana ada harta karun yang sedang diburu Ten dan lainnya

Mereka menyusuri hutan, dan...

"Berhenti disini!" Seru Ten

"Ada apa master, mengapa berhenti?" Tanya Sica

"Kita berada pada simbol 'angka 7' pada peta, apa maksudnya?" Tanya Ten heran

Tak lama dari itu, Eve yang ikut mencari harta karun melihat sebuah kertas yang tergantung di atas pohon. Ia menghampirinya dan mengambil kertas itu.

"Aku menemukan ini" Seru Eve

"Apa itu?" tanya Six

"Entah aku juga tidak tau"

Eve memberikan kertas itu kepada Six namun Ten langsung merampasnya dan mulai meneliti setiap tulisan yang tercetak disana

'Blbo ibozb beb uvkvi psboh'

"Ini pasti kode rot 1, dimana A menjadi B, dan B menjadi C dan seterusnya. Biar aku selesaikan" Ten langsung menyelesaikan kodenya

"Ku bacakan kode ini, 'Akan hanya ada tujuh orang' ah tapi apa maksudnya?" Ten terlihat sedikit bingung dengan kode itu

Sica menghampiri Ten dan mengambil kertas yang berisi kode itu

" 'Tak ada waktu banyak' itu satu satunya tulisan yang ada di kertas ini selain kode tadi"

Detik berikutnya suatu keanehan mulai muncul. Dengan perlahan tubuh Sica mulai menghilang, tak terlihat

"Master apa yang terjadi, tolong saya!?!?" Sica berteriak namun tak ada yang bisa membantunya

"Sica!?!?" Lilith meneriakkan nama gadis itu

Tak lama tubuh Sica menghilang seutuhnya kertas yang dipegangnya pun jatuh ke tanah. Brilly yang sedari tadi hanya diam memungut kertas itu

"Benar! Akan hanya ada 7 orang, bukankah sebelumnya ada 8 orang? maka satu diantara kita harus tersingkir dan itu Sica karena dia yang memegang kertas ini dan 'tak ada banyak waktu' tentu saja, setelah Sica membaca kalimat itu tubuhnya segera menghilang bukan?" jawab Brilly mengerti dengan apa yang terjadi

"Ayo kita lanjutkan" Seru Ten

"Lebih baik kita kembali" Seru Six

"Kenapa?! Bahkan kita belum separuh perjalanan"

"Akan ada banyak bahaya kurasa"

Ten tak memperdulikan Six ia terus berjalan di ikuti lainnya. Tak ada alasan lagi untuk Six tidak mengikuti Ten

***

Tak lama dari itu, mereka sampai pada sebuah danau. Dan mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.

"Kita di sebuah danau sekarang, harusnya ada simbol danau disini tapi yang ada hanyalah simbol pegasus" Seru Ten

Lilith berjalan menuju danau, dan ia menemukan kertas biru mengambang dipinggir danau. Ia segera mengambilnya dan memberikan pada Six

"Biarkan Six melihatnya terlebih dahulu" Seru Lilith yang mengetahui jika Ten ingin merebutnya lagi

"Terdapat tulisan 'bat tool cheese toon' ini kode rot13 mungkin?" Six mencoba menerka kode itu

"Kurasa tidak, itu mungkin enigma?" Terka Ten

"Coba dengan anagram, acak saja huruf huruf itu dengan berbagai urutan yang berbeda" Seru Lilith

Six mencobanya, dan kurang dari 15 menit kode itu sudah terpecahkan.

" 'Choose one to battle' itu jawaban kode ini" Six bersuara

"Kau saja Bunda, kau kan anak dauntless pasti kau berani untuk battle" Ten memilih Bunda

"Kenapa tidak kau saja Ten, bukannya kau juga dauntless?" Tanya Eve

"Kenapa harus aku, jika ada Bunda"

Bersamaan dengan perdebatan kecil itu muncul pegasus dari dalam danau. Pegasus itu terbang melayang di atas danau

"Itu lawan battle nya?" Tanya Bunda yang sedikit terkejut. Sihir kembali mendominasi, saat ini Bunda sudah berada di atas danau. Entah kekuatan sihir apa yang membuatnya bisa terbang diatas danau, tak hanya itu sebuah pedang blue excalibur juga sudah berada di tangan kanannya

Tak ada ketakutan di wajah bunda, ia menghampiri pegasus itu dan mulai menyerangnya. Leher, adalah sasarannya. Sudah berkali kali ia mencoba menyerang namun selalu gagal.

Saatnya pegasus itu menyerang. Dengan sekali hempasan sayapnya, Bunda langsung terjatuh ke dalam danau. Mino yang pertama kali menyadari segera menghampirinya

"Bun... jawab aku" Teriak Mino dari tepi danau

Tak ada balasan dari Bunda. Dan mereka hanya menatap danau itu dalam diam tanpa suara.

"Sudah ku bilang akan ada banyak bahaya" Seru Six

"Tentu salah, jika memilih bunda untuk battle bukan hanya keberanian yang di gunakan dalam battle. Jika saja bunda menggunakan otaknya dan berpikir tentu saja ia akan menyerang sayap pegasus itu bukan lehernya. Jika sayapnya patah maka pegasus itu yang jatuh bukan bunda" Brilly memberikan penjelasannya.

"Kita tak punya banyak waktu, ayo kita lanjutkan" Seru Ten

"Mungkin lebih baik kita kembali" Jawab Eve

"Tidak, kau mau kita kembali dengan tangan hampa?"

Tak ada yang bisa menyangkal Ten, mereka sudah disini dan harus menyelesaikannya sampai akhir

"Coba aku lihat petanya" Pinta Lilith

Ten memberikan petanya

"Simbol Jamur. Apa yang akan terjadi setelah ini?" Tanya Lilith

Sepertinya Six menemukan jawabannya, diatas sebuah jamur ia menemukan kertas yang sama dengan sebelumnya. Ia membukanya dan...

" 'nqn cnenfvg, fvatzvezna qvn!' ada yang tau?" Tanya Six

"Bagaimana bisa kau tidak tau? itu kode Rot13" Jawab Ten langsung

"Kode dimana A = N, B = O, dan seterusnya, coba kau selesaikan Six" Pinta Eve

" 'Ada parasit, singkirkan dia!' akan ada korban lagi kurasa" Jawab Six, ia sedikit menundukkan kepalanya

"Kau saja Mino! Kita tak terlalu membutuhkanmu. Hanya kepandaian dan keberanian yang kita butuhkan untuk mendapatkan harta karun itu" Seru Ten

"Biar aku saja!" Jawab Eve, yang merasa tersinggung dengan kata kata Ten

"Aku tak menyuruhmu, biarkan mino saja!" Jawab Ten

Eve tak mampu menjawab lagi, dan perlahan tubuh mino melebur dan tak butuh waktu lama untuk bercampur dengan udara

"Kau egois Ten" Hanya itu yang keluar dari mulut Six dan langsung pergi

***

"Ah ini simbol sungai" Seru Ten

Eve yang mendengar itu langsung menyambar peta yang di pegang Ten

"Apa maksudnya?" Eve terlihat sangat bingung

Kekuatan sihir kembali memunculkan secarik kertas dari simbol sungai yang ada pada peta. Eve memberikannya pada Ten.

"Kode lagi, 'tysouocoq' ada yang tau?" Tanya Ten

"Pasti bukan rot1, rot13 atau anagram" Jawab Six

"Darimana kau tau?" Ten melirik Six

"Hanya orang bodoh yang memberikan kode berulang kali dengan penyelesaiannya yang sama" jawab Brilly yang sepertinya mengerti apa maksud Six

Eve melihat sungai kecil mengalir tak jauh dari mereka. Ia melangkahkan kakinya, dan duduk di tepi sungai. Lelah yang ia rasakan membuatnya ingin kembali secepatnya.

Brilly memperhatikan Eve, ia terlihat berpikir keras. Dan....

"Sandi sungai.." hanya dua kata itu yang terucap

Six yang menyadari apa yang dimaksud Brilly langsung memecahkan kodenya

"Ini benar kode sungai, dimana S = T, U = R, N = Q, G = P, A = O, I = M, B = L, C = K, D = Z, E = Y, F = X, H = W, J = V Jadi jawabannya adalah 'Setarakan'"

Sepertinya Ten mengerti apa maksudnya, ia menatap Six dan sepertinya ia sedang berpikir saat ini

"Six.." Ten mengucapkan nama itu

Perlahan tubuh Six menghilang. Eve yang sedari tadi memperhatikan kejadian itu, segera menghampiri yang lain. Ia terlihat sangat kesal

"Apa yang kau lakukan pada Six!?" Eve berteriak kepada Ten

Ten tak terlalu memperdulikannya, ia hanya melakukan apa yang ingin ia lakukan

"Jumlah laki laki dan perempuan harus setara, karena kelebihan laki laki maka harus dihilangkan satu, yaitu master Six" Brilly berusaha menjelaskan kepada Eve dan Lilith yang terlihat bingung dengan kode yang membuat Six menghilang. ***
Peta itu sekarang berada ditangan Brilly. Ia melihat alur peta yang menuju ke harta karun yang menjadi incarannya.

Mereka sudah melewati simbol 'angka 7' simbol 'pegasus' simbol 'jamur' dan simbol 'sungai'. Brilly melihat simbol selanjutnya 'Semanggi'

"Simbol selanjutnya semanggi" ujar Brilly

Dan saat ini mereka sampai di sebuah tempat  yang dipenuhi tanaman semanggi, tentu saja tempat yang terdapat didalam hutan.

Lilith mengambil selembar kertas yang tak jauh dari semanggi itu

"Kode lagi dan lagi, pasti akan ada yang harus tersingkir lagi" Ujar Lilith

"Kita selesaikan dulu kodenya, baru kau boleh menyimpulkan" Jawab Ten

Ten melihat kodenya

"Terdapat tulisan 'Lbrgamkunak nbsdgunkxu' cobalah selesaikan" Lanjut Ten

"Dengan apa Ten?" Tanya Eve tak tertarik

"Dengan enigma, dimana A = U, B = E, C = J, D = O, F = T, G = P, H = Z, I = W, K = N, Z = S, M = R, Q = V, dan X = Y" Jawab Brilly

"Darimana kau tau?" tanya Ten

"Memang benar bukan?" Jawab Brilly

"Iya benar, jawabannya 'Sempurnakan kelopaknya' hanya itu" Lilith memberikan jawabannya

"Eve...." Eve mengucapkan namanya sendiri, ia sudah lelah dengan semua ini, semuanya menghilang satu persatu dan sekarang ia tak mampu bertahan lagi

Tak lama, ada angin kencang yang menerpa poni cantiknya, dan mengubahnya menjadi daun semanggi yang berkelopak empat, semanggi yang sempurna

"Miss Eve melengkapi kelopak daun semanggi yang awalnya berjumlah tiga dan sekarang ada empat kelopak" Jelas Brilly

"Ish mengapa dia mengorbankan dirinya sendiri, dasar bodoh. Harusnya kau, Lilith" Ten melangkahkan kakinya kembali

Lilith hanya menatap Ten dengan penuh kebencian, tak ada kata yang keluar dari mulutnya

"Tinggal selangkah lagi kita sampai" Seru Brilly yang memegang peta

Meraka sampai pada sebuah taman, taman ini rindang, sejuk dan banyak bunga mekar disekitarnya

Sebuah sihir menjatuhkan kertas berwarna emas dan mengenai kepala Brilly. Ia menengok keatas terheran heran, apa yang membuat kertas ini jatuh mengenai kepalanya

"Ish mengapa kertas ini jatuh dikepalaku?" Seru Brilly

"Coba kau buka, dan pecahkan kode yang ada" Ten bersuara

"Jangan kau buka! kita akhiri saja semua ini Ten" kini Lilith yang bersuara

"Kita sudah berada diakhir perjalanan, kita akan mendapat harta karun itu" Jawab Ten

"Tapi sampai saat ini kita belum melihat tanda keberadaan harta karun itu, Ten!"

"kita akan mengetahuinya jika kita berhasil memecahkan kodenya"

Brilly yang melihat perdebatan kecil itu mulai memecahkan kodenya sendiri

"kodenya 'vdwx bdqj whuslqwdu' apa itu vigenere?" tanya Brilly

"Kurasa tidak" Jawab Lilith

"Kau tak tau apa apa tentang kode, jadi lebih baik kau diam" Jawab Ten sinis

Mendengarkan perkataan Ten, Lilith langsung menutup rapat mulutnya

"Berikan kodenya" Perintah Ten

"Ini..." Brilly memberikan kodenya

"Kurasa ini kode caesar, dimana A akan menjadi D, B menjadi E dan seterusnya akan begitu, jadi kodenya 'Satu yang terpintar', Kau Brilly" seru Ten

"Kenapa aku master?" Tanyanya

"Karena kau anak erudite"

"Miss Lilith adalah pengajar erudite, mengapa tidak dia saja"

Ten hanya melirik Lilith sekilas

"Aku tak yakin denganya" Jawab Ten

Sihir kembali bermain dengan mereka. Sebuah buku tua melayang tepat dihadapan Sobri. Ia meraih buku itu dan membukanya

Dihalaman pertama...

"Jika satu dari keinginanmu akan terkabul, maka apa yang kau inginkan?" Brilly membaca isi buku itu

"Harta Karun.." Jawab Ten
tak ada yang berubah. semua masih sunyi seperti sebelumnya

"keluar dari tempat ini" kini Lilith yang bersuara, tapi sihir tak bermain lagi dengan mereka. tak ada sesuatu yang terjadi

"Kalian yang memilih ku, jadi hanya aku yang akan bisa menjawab" Seru Brilly

"Ku pikir kau tau, apa yang harus kau jawab" Ucap Ten

"Pikirkan dari segala sisi, jangan sampai kau egois" Lilith berbicara kepada Brilly tapi matanya menatap Ten tajam

Hening sejenak... Dan..

"Aku ingin..." Brilly menggantungkan perkataannya

"Kita semua yang awalnya bersama bisa keluar dari dalam hutan ini dengan membawa harta karun yang konon ada hutan ini"
Dalam sekejap cahaya terang membuat mereka bertiga menutup matanya rapat. Dan detik berikutnya mereka membuka matanya kembali.

Lilith yang mendapatkan kesadarannya terlebih dahulu, menyadari bahwa sekarang mereka sudah keluar dari hutan dan mendapati orang orang yang ia sayangi, Six, Eve, Mino, Bunda, Sica berdiri tak jauh dengannya

Lilith menghampiri mereka, memeluknya erat betapa senangnya mereka bisa kembali bersama. Tak lama Brilly juga langsung bergabung dengan mereka. Eve yang menyadari ada yang kurang, langsung saja memanggil Ten

"Ten kemarilah, apa kau tak senang kita bisa berkumpul lagi" Ujarnya

Ten berjalan cepat dan menghampiri mereka. Tawa dan kebahagiaan mendominasi mereka saat ini

"Master, harta karunnya!" Ucap Mino

"Aku sudah tak menginginkannya, kurasa kalian lebih berarti daripada harta itu" Jawab Ten

"Ambil lah master, kau sudah memiliki kita dan harta karun ini" Sica menyerahkan harta itu kepada Ten

"Thanks buat semua, aku juga minta maaf karna sikapku..."

"Sudah lah, Ten.." Six memotong perkataan Ten

"Ah baiklah" Jawab Ten sambil tertawa

"Tapi kau tak berniat mengambil harta itu sendiri kan master?" Tanya Bunda

"Tentu tidak, harta ini milik kita semua!!"

-The End-

Jumat, 03 April 2015

[FF] As Long As You Believe

Cast: Master Four, Mis Blaire

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

All he could do was just sitting under a sansuyu tree at the park. Noone could see him. One of the reasons, he's invisible. He couldn't reveal himself. He's just a ghost that noone believe it. When would this condition stop? Until the time stop flowing?

"I love to be alone. Noone can see what have I did. I'm happy become an invisible one." but that's not what he actually thought. Sometimes, he wondered if there's someone could see him. He wondered if he could make a friend with human. "But they do not believe in ghost, or fairies, or demon, don't they? How pity,"

Some kids were playing around the park with their parents. They all around 7. He really wanted to reach them and scare them. All he could reach just abiotic objects like stone, branch, and sand.

The laughter was so loud from all the kids. Looked like they're all in happiness huh? Waitㅡ not all. He saw a girl among the laughing people. She looked so sad. She deeply hid her head into her knees.

"Weirdo kid must go away, haha"
"Yea yea you don't fit to this world"
"Just go die, liar!"
"Will you call your imagination friend? Haha, that's no use!"
"Can see a ghost? How incredible haha"

He couldn't stand anymore. He threw some stones around him to them. They looked so pale when they didn't find a person behind them and immediately ran away.

"Hah say that word to yourself, coward!" shouted him.

The girl looked at him. He also did. Their eyes saw each other in time. In a second, the girl looked away and walked back to her house...perhaps.

"She can...see me?"

"Ah, impossible. She's just looking my direction"

Next day, he went to her school. He was hiding in the bushes and wear a black hood. He kept wait for the girl he met yesterday.

"Ah, there she is" he jumped from the bushes and stood front of her.

"Aaakhh" she exclaimed and backed off as she saw him. Then she ran away.

"She really can see me?" he was smiling while looked the girl ran avoiding him. Finally, there's one could see him. How glad.

Since that day, he always went to her school and did it everyday. The girl just shouted like usual and ran away soon after she saw him.

"Funny" he giggling.

Not like usual, she didn't go to school. He somewhat to worry. He sat under a sansuyu tree with a gloomy face. The steps sounded near him. He lifted his head and found the girl. She walked alone and stop on the park bench. He really wanna cheer her up. He really wanna saw her smiled, at least once.

Without his knowing, his feet suddenly moved to the bench and sat beside her.

"When will you stop bothering me?" she said.

Wait. Does she ask me? ME?  He thought.

"Everyday you hid yourself in the bushes and surprising me. I know there are no people can see you, but i can! Stop scaring me!"

"I didn't mean it, sorry" he looked away. “I was just slipped. Well, it’s not like I want to scare you. It’s fine for me being alone. I’m fine even if you couldn’t see me.” He scowled. “I hate people.”

She sighed. "It's fine"

"Do you belive in ghost?" he asked.

"Of course, i can see them, how come i don't believe them. But some people who can't stand with it just not believe on my word. They call me crazy, liar, and such" she shruged.

"I wanna make a friend with human at least, will you?"

"Because there's noone can see you uh? Okay," she stood and started to walk. Suddenly she stop and looked him. "When i die, will i become like you? To be ghost and wandering the world?"

He just could blink and didn't answer.

"If that time comes, will you wandering the world with me?"

He smiled and nodded. "Of course, I promise."

"Your name?" she asked.

"Ah, how rude of me. I'm Four, Akashi Four, yours?"

"Blaire, Blaire Andrometh." She smiled at him and walked go home.

He shocked when she smiled at him. Freeze.

A warm smile like a sun in summer.

Day after day, they always talked in the park bench. Blaire didn't know her parents, she lived at orphanage. And people who always scolded her were her friends (i guess not) there.

"Look this flower," she pointed at forget-me-not flower beside them, "It lives so peacefully. Noone hate it and it loved by people. If i born again, i'd love if i be a flower"

Blaire went home when sunset came. Four wanna accompany her, but she refused. She waved at Four cheerfully. She had change from the first time Four met her.

After a month, there's a kind parent would addopt her. She was so happy until she knew that she should gonna neighbour town. Her life began to change there. She's heading to a better life. But, she missed her first friend.

After she discussed with her parents, she back to her hometown, hope for meeting him again. But no longer she arrived there, she got an accident. Her life couldn't safe. She died before she met him.

Day by day, month by month, year by year, Four still waited for Blaire patiently. He didn't know the fact. He didn't know everything. He walked passing a forget-me-not flower, it remind him about her.

Where is she now?  What is she doing now?  Is she happy?

"Wanna search someone?" the old wizard said in confusion as he explained his wish.

He wanted to find her, but he was bound to that town. He couldn’t leave unless he had a human body. So he asked an old wizard that live on the hill if he could bring him back.

"But it costs" the old wizard said.

"What's it?" he asked.

"You’ll have your human body back, but it would only last a week. And after that, you’ll die."

"I don't mind if i'll die for the second,"

The old wizard sighed. "You really 'die' and you're gonna go to afterlife, not ghost anymore"

"W-what?" he shocked. But, he really wanted to see her at least once. "Okay, i'd do anything,"

"Close your eyes"

That's the last word he heard from the old wizard. Suddenly he felt very dizzy and collapsed.

The flower.. It smells good

He woke up and felt something soft from his back. He's sleeping under sansuyu tree. People glaring of him.

They can see me!

But, he just had a week to find Blaire. He'd looking for Blaire in this town first. He lost his ability to fly to anywhere. Anyway, he still could walk.

He was used to the ghost situation he forgot that human needs food and shelter. He didn’t have any money to buy some food.

He had no choice but to rummage the garbage to find something he could eat. And he slept in front of a closed shop and sometimes only to get the owner mad and kicked him out from there.

The first and second day seemed nothing to find. He had no idea where would he searched her. Suddenly he knew. Orphanage.

The orphanage said that she addopted by a kind parents and moved to neighbour town. He had no transportation, so he walked there by his own feet. He needed 3 days to arrive there. Hope he'd find her soon.

I can't.....anymore.

He collapsed on the street. He dreamt of Blaire. Blaire was very happy. Singing along the day and dancing happily. She waved her hand to him. He came near and smiled. Suddenly, the earthquake came. He tried to reach her hand, but he couldn't. He screamed as loud as he could do. And the world around him became white.

"Are you okay?"

"Who..."

"I'm Kat, what the aim you're here?" she asked.

He just realized he was on the bed. So soft. "Looking for someone"

"Ah? Who?"

"Blaire Andrometh" he tilted his head tried to remember.

"I know her," she shocked, Four either. "She sure my neighbour some years ago. But after around a month, she return back to her hometown."

So..why am I here? How useless. "I need return back to my hometown too then. But..."

She smiled. "Neighbour town, Four?"

He looked her. "How can you know that?"

"Blaire was my friend here. She ever told me about her ghost friend, Four. And the characteristic feature was fit like you. But...how can you become human?"

"It's a long story. I need to search Blaire as fast as can"

She nodded. "Me and my family are gonna go to neighbour town tonight, we'll get you there."

Four smiled. "Thanks...really, thanks"

They got there the next day. He immediately looking for her. But, still he couldn't find her. He stop on the park bench on the night and slept.

The morning came and he woke up. He's staring at the forget-me-nof flower beside him. He remembered that Blaire was really wanna become a flower when she born again.

Waitㅡwhy he never thought about it. How stupid.

"Blaire," Four came near the flower and squat.

Suddenly a shadow came in front of him. It was Blaire. "I was waiting you to notice me and call my name here. Now, we can wandering the world together, can we?"

He looked so gloomy and hid his face. "No, we can't,"

She lifted his head. "Why?"

"I'll die and am gonna go to what people call it afterlife,"

"B-but...you promised!" she sreamed.

"Sorry...it looks like i broke my own promise," he leaned forward and kissed her forehead. “B-but you know, your dream came true... you became the prettiest flower on earth.” He smiled weakly. His form was almost transparent.

She hugged him tight. "Four...Four...No..."

"I just want you to know.. That i always love you. It always been you. Farewell." then he disappeared.

"Fare...well..." she murmured.

She looked at the sansuyu tree that the black-hooded ghost once scared her. She looked at the tree for so long... until she found a note craved on its trunk.


“I’m real as long as you believe that I’m real.”


ㅡJ

Kamis, 02 April 2015

The Brigadoon City Myth



The legend of Brigadoon is the story of a mythical village in the Scottish Highlands that emerges from the mist for one day every hundred years. This enchanted day is spent in joy and celebration. Those who happen upon Brigadoon may remain in this beguiling place only if they love another enough to give up the world outside.

This Scottish village fell under an evil magical curse. The village became enchanted centuries ago remaining unchanged and invisible to the outside world except for one special day every hundred years when it could be seen and even visited by outsiders. Visitors were even allowed to stay but if anyone left the village then the miracle would be broken and it would mean the end for them all


Opinion:
think logically , this town is just confidence derived their ancestors. Perhaps it is to keep the culture in the form of a celebration that isn't extinct even though only done only once in a century. This myth may also exist in anticipation of the Scottish people wandering in a strange place they'd never know. But in this world we can't rely on logic in everything , isn't it? Maybe that city do exist. Who knows?




ㅡJ