Sabtu, 25 April 2015

The Escapist (@jinnieulzzang)



Seorang lelaki tampan berjalan di posisi paling depan, Ten. Ia menyusuri jalanan sepi dengan teman temannya yang berjalan mengikutinya, Six, Eve, Lilith, Mino, Sica, Bunda, dan Brilly. Tangan kanannya memegang sebuah kertas, sepertinya sebuah peta.

"Kita berada di awal perjalanan, tunggu dulu apa maksud tulisan ini?"

Tanya Ten kepada lainnya menanyakan sebuah tulisan yang tercetak pada petanya bertuliskan 'vousmetatal adirya'

Sica yang berdiri tak jauh dari Ten mengeja tulisan itu

"Vous me ta tal a dir ya"

***

Entah apa yang terjadi, saat ini mereka sudah berada di tengah hutan, sihir yang membawa mereka

"Ah bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya gadis bernama bunda

"Sudahlah jangan banyak bertanya, kita harus mendapatkan apa yang kita cari" Jawab Ten yang tak peduli dengan apa yang terjadi

Yah!? Kata pada peta tersebut adalah kunci untuk menuju dimensi lain dimana ada harta karun yang sedang diburu Ten dan lainnya

Mereka menyusuri hutan, dan...

"Berhenti disini!" Seru Ten

"Ada apa master, mengapa berhenti?" Tanya Sica

"Kita berada pada simbol 'angka 7' pada peta, apa maksudnya?" Tanya Ten heran

Tak lama dari itu, Eve yang ikut mencari harta karun melihat sebuah kertas yang tergantung di atas pohon. Ia menghampirinya dan mengambil kertas itu.

"Aku menemukan ini" Seru Eve

"Apa itu?" tanya Six

"Entah aku juga tidak tau"

Eve memberikan kertas itu kepada Six namun Ten langsung merampasnya dan mulai meneliti setiap tulisan yang tercetak disana

'Blbo ibozb beb uvkvi psboh'

"Ini pasti kode rot 1, dimana A menjadi B, dan B menjadi C dan seterusnya. Biar aku selesaikan" Ten langsung menyelesaikan kodenya

"Ku bacakan kode ini, 'Akan hanya ada tujuh orang' ah tapi apa maksudnya?" Ten terlihat sedikit bingung dengan kode itu

Sica menghampiri Ten dan mengambil kertas yang berisi kode itu

" 'Tak ada waktu banyak' itu satu satunya tulisan yang ada di kertas ini selain kode tadi"

Detik berikutnya suatu keanehan mulai muncul. Dengan perlahan tubuh Sica mulai menghilang, tak terlihat

"Master apa yang terjadi, tolong saya!?!?" Sica berteriak namun tak ada yang bisa membantunya

"Sica!?!?" Lilith meneriakkan nama gadis itu

Tak lama tubuh Sica menghilang seutuhnya kertas yang dipegangnya pun jatuh ke tanah. Brilly yang sedari tadi hanya diam memungut kertas itu

"Benar! Akan hanya ada 7 orang, bukankah sebelumnya ada 8 orang? maka satu diantara kita harus tersingkir dan itu Sica karena dia yang memegang kertas ini dan 'tak ada banyak waktu' tentu saja, setelah Sica membaca kalimat itu tubuhnya segera menghilang bukan?" jawab Brilly mengerti dengan apa yang terjadi

"Ayo kita lanjutkan" Seru Ten

"Lebih baik kita kembali" Seru Six

"Kenapa?! Bahkan kita belum separuh perjalanan"

"Akan ada banyak bahaya kurasa"

Ten tak memperdulikan Six ia terus berjalan di ikuti lainnya. Tak ada alasan lagi untuk Six tidak mengikuti Ten

***

Tak lama dari itu, mereka sampai pada sebuah danau. Dan mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak.

"Kita di sebuah danau sekarang, harusnya ada simbol danau disini tapi yang ada hanyalah simbol pegasus" Seru Ten

Lilith berjalan menuju danau, dan ia menemukan kertas biru mengambang dipinggir danau. Ia segera mengambilnya dan memberikan pada Six

"Biarkan Six melihatnya terlebih dahulu" Seru Lilith yang mengetahui jika Ten ingin merebutnya lagi

"Terdapat tulisan 'bat tool cheese toon' ini kode rot13 mungkin?" Six mencoba menerka kode itu

"Kurasa tidak, itu mungkin enigma?" Terka Ten

"Coba dengan anagram, acak saja huruf huruf itu dengan berbagai urutan yang berbeda" Seru Lilith

Six mencobanya, dan kurang dari 15 menit kode itu sudah terpecahkan.

" 'Choose one to battle' itu jawaban kode ini" Six bersuara

"Kau saja Bunda, kau kan anak dauntless pasti kau berani untuk battle" Ten memilih Bunda

"Kenapa tidak kau saja Ten, bukannya kau juga dauntless?" Tanya Eve

"Kenapa harus aku, jika ada Bunda"

Bersamaan dengan perdebatan kecil itu muncul pegasus dari dalam danau. Pegasus itu terbang melayang di atas danau

"Itu lawan battle nya?" Tanya Bunda yang sedikit terkejut. Sihir kembali mendominasi, saat ini Bunda sudah berada di atas danau. Entah kekuatan sihir apa yang membuatnya bisa terbang diatas danau, tak hanya itu sebuah pedang blue excalibur juga sudah berada di tangan kanannya

Tak ada ketakutan di wajah bunda, ia menghampiri pegasus itu dan mulai menyerangnya. Leher, adalah sasarannya. Sudah berkali kali ia mencoba menyerang namun selalu gagal.

Saatnya pegasus itu menyerang. Dengan sekali hempasan sayapnya, Bunda langsung terjatuh ke dalam danau. Mino yang pertama kali menyadari segera menghampirinya

"Bun... jawab aku" Teriak Mino dari tepi danau

Tak ada balasan dari Bunda. Dan mereka hanya menatap danau itu dalam diam tanpa suara.

"Sudah ku bilang akan ada banyak bahaya" Seru Six

"Tentu salah, jika memilih bunda untuk battle bukan hanya keberanian yang di gunakan dalam battle. Jika saja bunda menggunakan otaknya dan berpikir tentu saja ia akan menyerang sayap pegasus itu bukan lehernya. Jika sayapnya patah maka pegasus itu yang jatuh bukan bunda" Brilly memberikan penjelasannya.

"Kita tak punya banyak waktu, ayo kita lanjutkan" Seru Ten

"Mungkin lebih baik kita kembali" Jawab Eve

"Tidak, kau mau kita kembali dengan tangan hampa?"

Tak ada yang bisa menyangkal Ten, mereka sudah disini dan harus menyelesaikannya sampai akhir

"Coba aku lihat petanya" Pinta Lilith

Ten memberikan petanya

"Simbol Jamur. Apa yang akan terjadi setelah ini?" Tanya Lilith

Sepertinya Six menemukan jawabannya, diatas sebuah jamur ia menemukan kertas yang sama dengan sebelumnya. Ia membukanya dan...

" 'nqn cnenfvg, fvatzvezna qvn!' ada yang tau?" Tanya Six

"Bagaimana bisa kau tidak tau? itu kode Rot13" Jawab Ten langsung

"Kode dimana A = N, B = O, dan seterusnya, coba kau selesaikan Six" Pinta Eve

" 'Ada parasit, singkirkan dia!' akan ada korban lagi kurasa" Jawab Six, ia sedikit menundukkan kepalanya

"Kau saja Mino! Kita tak terlalu membutuhkanmu. Hanya kepandaian dan keberanian yang kita butuhkan untuk mendapatkan harta karun itu" Seru Ten

"Biar aku saja!" Jawab Eve, yang merasa tersinggung dengan kata kata Ten

"Aku tak menyuruhmu, biarkan mino saja!" Jawab Ten

Eve tak mampu menjawab lagi, dan perlahan tubuh mino melebur dan tak butuh waktu lama untuk bercampur dengan udara

"Kau egois Ten" Hanya itu yang keluar dari mulut Six dan langsung pergi

***

"Ah ini simbol sungai" Seru Ten

Eve yang mendengar itu langsung menyambar peta yang di pegang Ten

"Apa maksudnya?" Eve terlihat sangat bingung

Kekuatan sihir kembali memunculkan secarik kertas dari simbol sungai yang ada pada peta. Eve memberikannya pada Ten.

"Kode lagi, 'tysouocoq' ada yang tau?" Tanya Ten

"Pasti bukan rot1, rot13 atau anagram" Jawab Six

"Darimana kau tau?" Ten melirik Six

"Hanya orang bodoh yang memberikan kode berulang kali dengan penyelesaiannya yang sama" jawab Brilly yang sepertinya mengerti apa maksud Six

Eve melihat sungai kecil mengalir tak jauh dari mereka. Ia melangkahkan kakinya, dan duduk di tepi sungai. Lelah yang ia rasakan membuatnya ingin kembali secepatnya.

Brilly memperhatikan Eve, ia terlihat berpikir keras. Dan....

"Sandi sungai.." hanya dua kata itu yang terucap

Six yang menyadari apa yang dimaksud Brilly langsung memecahkan kodenya

"Ini benar kode sungai, dimana S = T, U = R, N = Q, G = P, A = O, I = M, B = L, C = K, D = Z, E = Y, F = X, H = W, J = V Jadi jawabannya adalah 'Setarakan'"

Sepertinya Ten mengerti apa maksudnya, ia menatap Six dan sepertinya ia sedang berpikir saat ini

"Six.." Ten mengucapkan nama itu

Perlahan tubuh Six menghilang. Eve yang sedari tadi memperhatikan kejadian itu, segera menghampiri yang lain. Ia terlihat sangat kesal

"Apa yang kau lakukan pada Six!?" Eve berteriak kepada Ten

Ten tak terlalu memperdulikannya, ia hanya melakukan apa yang ingin ia lakukan

"Jumlah laki laki dan perempuan harus setara, karena kelebihan laki laki maka harus dihilangkan satu, yaitu master Six" Brilly berusaha menjelaskan kepada Eve dan Lilith yang terlihat bingung dengan kode yang membuat Six menghilang. ***
Peta itu sekarang berada ditangan Brilly. Ia melihat alur peta yang menuju ke harta karun yang menjadi incarannya.

Mereka sudah melewati simbol 'angka 7' simbol 'pegasus' simbol 'jamur' dan simbol 'sungai'. Brilly melihat simbol selanjutnya 'Semanggi'

"Simbol selanjutnya semanggi" ujar Brilly

Dan saat ini mereka sampai di sebuah tempat  yang dipenuhi tanaman semanggi, tentu saja tempat yang terdapat didalam hutan.

Lilith mengambil selembar kertas yang tak jauh dari semanggi itu

"Kode lagi dan lagi, pasti akan ada yang harus tersingkir lagi" Ujar Lilith

"Kita selesaikan dulu kodenya, baru kau boleh menyimpulkan" Jawab Ten

Ten melihat kodenya

"Terdapat tulisan 'Lbrgamkunak nbsdgunkxu' cobalah selesaikan" Lanjut Ten

"Dengan apa Ten?" Tanya Eve tak tertarik

"Dengan enigma, dimana A = U, B = E, C = J, D = O, F = T, G = P, H = Z, I = W, K = N, Z = S, M = R, Q = V, dan X = Y" Jawab Brilly

"Darimana kau tau?" tanya Ten

"Memang benar bukan?" Jawab Brilly

"Iya benar, jawabannya 'Sempurnakan kelopaknya' hanya itu" Lilith memberikan jawabannya

"Eve...." Eve mengucapkan namanya sendiri, ia sudah lelah dengan semua ini, semuanya menghilang satu persatu dan sekarang ia tak mampu bertahan lagi

Tak lama, ada angin kencang yang menerpa poni cantiknya, dan mengubahnya menjadi daun semanggi yang berkelopak empat, semanggi yang sempurna

"Miss Eve melengkapi kelopak daun semanggi yang awalnya berjumlah tiga dan sekarang ada empat kelopak" Jelas Brilly

"Ish mengapa dia mengorbankan dirinya sendiri, dasar bodoh. Harusnya kau, Lilith" Ten melangkahkan kakinya kembali

Lilith hanya menatap Ten dengan penuh kebencian, tak ada kata yang keluar dari mulutnya

"Tinggal selangkah lagi kita sampai" Seru Brilly yang memegang peta

Meraka sampai pada sebuah taman, taman ini rindang, sejuk dan banyak bunga mekar disekitarnya

Sebuah sihir menjatuhkan kertas berwarna emas dan mengenai kepala Brilly. Ia menengok keatas terheran heran, apa yang membuat kertas ini jatuh mengenai kepalanya

"Ish mengapa kertas ini jatuh dikepalaku?" Seru Brilly

"Coba kau buka, dan pecahkan kode yang ada" Ten bersuara

"Jangan kau buka! kita akhiri saja semua ini Ten" kini Lilith yang bersuara

"Kita sudah berada diakhir perjalanan, kita akan mendapat harta karun itu" Jawab Ten

"Tapi sampai saat ini kita belum melihat tanda keberadaan harta karun itu, Ten!"

"kita akan mengetahuinya jika kita berhasil memecahkan kodenya"

Brilly yang melihat perdebatan kecil itu mulai memecahkan kodenya sendiri

"kodenya 'vdwx bdqj whuslqwdu' apa itu vigenere?" tanya Brilly

"Kurasa tidak" Jawab Lilith

"Kau tak tau apa apa tentang kode, jadi lebih baik kau diam" Jawab Ten sinis

Mendengarkan perkataan Ten, Lilith langsung menutup rapat mulutnya

"Berikan kodenya" Perintah Ten

"Ini..." Brilly memberikan kodenya

"Kurasa ini kode caesar, dimana A akan menjadi D, B menjadi E dan seterusnya akan begitu, jadi kodenya 'Satu yang terpintar', Kau Brilly" seru Ten

"Kenapa aku master?" Tanyanya

"Karena kau anak erudite"

"Miss Lilith adalah pengajar erudite, mengapa tidak dia saja"

Ten hanya melirik Lilith sekilas

"Aku tak yakin denganya" Jawab Ten

Sihir kembali bermain dengan mereka. Sebuah buku tua melayang tepat dihadapan Sobri. Ia meraih buku itu dan membukanya

Dihalaman pertama...

"Jika satu dari keinginanmu akan terkabul, maka apa yang kau inginkan?" Brilly membaca isi buku itu

"Harta Karun.." Jawab Ten
tak ada yang berubah. semua masih sunyi seperti sebelumnya

"keluar dari tempat ini" kini Lilith yang bersuara, tapi sihir tak bermain lagi dengan mereka. tak ada sesuatu yang terjadi

"Kalian yang memilih ku, jadi hanya aku yang akan bisa menjawab" Seru Brilly

"Ku pikir kau tau, apa yang harus kau jawab" Ucap Ten

"Pikirkan dari segala sisi, jangan sampai kau egois" Lilith berbicara kepada Brilly tapi matanya menatap Ten tajam

Hening sejenak... Dan..

"Aku ingin..." Brilly menggantungkan perkataannya

"Kita semua yang awalnya bersama bisa keluar dari dalam hutan ini dengan membawa harta karun yang konon ada hutan ini"
Dalam sekejap cahaya terang membuat mereka bertiga menutup matanya rapat. Dan detik berikutnya mereka membuka matanya kembali.

Lilith yang mendapatkan kesadarannya terlebih dahulu, menyadari bahwa sekarang mereka sudah keluar dari hutan dan mendapati orang orang yang ia sayangi, Six, Eve, Mino, Bunda, Sica berdiri tak jauh dengannya

Lilith menghampiri mereka, memeluknya erat betapa senangnya mereka bisa kembali bersama. Tak lama Brilly juga langsung bergabung dengan mereka. Eve yang menyadari ada yang kurang, langsung saja memanggil Ten

"Ten kemarilah, apa kau tak senang kita bisa berkumpul lagi" Ujarnya

Ten berjalan cepat dan menghampiri mereka. Tawa dan kebahagiaan mendominasi mereka saat ini

"Master, harta karunnya!" Ucap Mino

"Aku sudah tak menginginkannya, kurasa kalian lebih berarti daripada harta itu" Jawab Ten

"Ambil lah master, kau sudah memiliki kita dan harta karun ini" Sica menyerahkan harta itu kepada Ten

"Thanks buat semua, aku juga minta maaf karna sikapku..."

"Sudah lah, Ten.." Six memotong perkataan Ten

"Ah baiklah" Jawab Ten sambil tertawa

"Tapi kau tak berniat mengambil harta itu sendiri kan master?" Tanya Bunda

"Tentu tidak, harta ini milik kita semua!!"

-The End-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar